Saat ini, dunia sedang menghadapi ancaman terjadinya resesi ekonomi. Sebab itu, penting bagi masyarakat untuk memahami cara mengatasi resesi ekonomi. Dengan demikian, masyarakat dapat melakukan berbagai persiapan untuk meminimalkan dampak buruk.
Kondisi resesi dapat berakibat sangat fatal bagi kehidupan ekonomi masyarakat. Hilangnya pekerjaan, meningkatnya hutang, dan naiknya suku bunga menjadi ancaman yang mengerikan. Mari memahami topik ini lebih dalam!
Apa Itu Resesi?
Resesi ekonomi adalah keadaan perekonomian masyarakat yang lesu, karena menurunnya jumlah transaksi yang terjadi. Hal ini berlaku bagi semua bidang usaha. Namun, yang terutama adalah bidang retail.
Kelesuan ini terjadi karena daya beli masyarakat yang menurun, sehingga tak sebanding dengan kenaikan harga. Akibatnya, semakin sedikit perputaran uang yang terjadi di tengah masyarakat.
Efek dominonya adalah bahwa semakin sedikit pula barang yang beredar. Kemudian, jumlah produksi yang menurun hingga terjadi PHK.
7 Cara Mengatasi Resesi Ekonomi
Ada beberapa cara yang dapat menjadi solusi resesi ekonomi. Masyarakat dapat menerapkannya untuk mencegah terjadinya dampak buruk bagi kondisi keuangan pribadi dan keluarga. Berikut uraiannya:
1. Menerapkan Frugal Living
Istilah frugal living sedang menjadi trend belakangan ini. Makna sebenarnya adalah tidak sekedar hidup berhemat luar biasa. Namun, cermat membuat prioritas dalam melakukan keputusan finansial.
Hal ini dapat masyarakat terapkan dalam memenuhi kebutuhan untuk semua aspek kehidupan. Misalnya, ketika mempertimbangkan untuk mengganti gadget. Maka, sebelum mengambil keputusan, perlu mempertimbangkan masak-masak.
Misalnya, seberapa mendesak untuk membeli gadget saat ini? Berapa dana untuk alokasi tersebut? Serta, apakah hal tersebut sesuai dengan kebutuhan atau sebenarnya berlebihan?
2. Menambah Dana Darurat
Cara kedua untuk bersiap memasuki masa resesi adalah dengan menambah dana darurat. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup ketika hal buruk terjadi pada sumber pemasukan.
Kemenkeu melalui laman Media Keuangan memberikan gambaran jumlah dana darurat yang ideal sebagai cara mengatasi resesi ekonomi adalah sebagai berikut:
- Lajang adalah 3 hingga 4 kali pengeluaran bulanan.
- Menikah tanpa anak, sebaiknya adalah sekitar 6 kali pengeluaran bulanan.
- Menikah dengan 1 anak, sebaiknya adalah sekitar 9 kali pengeluaran bulanan.
- Sedangkan menikah dengan 2 anak, sebaiknya adalah sekitar 12 kali pengeluaran bulanan.
Penting untuk memahami bahwa pengeluaran bulanan tidak hanya kebutuhan makan dan hunian. Pengeluaran rutin lain seperti cicilan kredit dan biaya sekolah juga masuk dalam perhitungan.
3. Mencari Income Tambahan
Cara ketiga adalah mencari pemasukan tambahan. Pemasukan tambahan ini dapat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan yang harganya melambung saat resesi. Selain itu, pemasukan tambahan ini juga dapat menambah dana darurat.
Ada beberapa cara untuk memperoleh income tambahan sebagai salah satu solusi resesi ekonomi yang patut dicoba, yakni mencari pekerjaan sambilan sebagai freelancer. Misalnya sebagai penerjemah, designer, atau pembuat konten.
Selain itu, masyarakat juga dapat mengusahakan income tambahan dengan membuka usaha sampingan. Misalnya adalah membuka kios yang menjual kebutuhan sehari-hari, memanfaatkan halaman untuk hidroponik, atau memelihara ayam petelur.
Contoh cara mengatasi resesi ekonomi bagi masyarakat ini sekaligus juga akan mendorong kedaulatan pangan rumah tangga, yaitu memproduksi sayur, telur, dan daging ayam sendiri untuk konsumsi.
4. Menghindari Hutang Konsumtif
Cara keempat adalah menghindari hutang konsumtif. Hutang konsumtif adalah pinjaman sejumlah dana yang kepentingannya untuk habis konsumsi. Artinya, tidak ada penghasilan dari sejumlah pinjaman tersebut.
Contoh hutang konsumtif misalnya adalah mengambil cicilan kredit gadget yang mana tidak mendesak untuk kebutuhan kerja yang menghasilkan uang. Hutang konsumtif dapat menjadi ancaman tersendiri dalam masa resesi.
Terutama, apabila pembayaran hutang konsumtif menggunakan metode cicilan kredit. Pada masa resesi, ada kemungkinan penurunan pemasukan, sehingga memicu terjadinya gagal bayar.
Dengan demikian, dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi resesi, hutang konsumtif sebaiknya benar-benar dihindari.
5. Memilih Investasi yang Aman
Cara mengatasi resesi ekonomi berikutnya adalah dengan memilih investasi yang aman. Aman berarti adalah bahwa tingkat risiko yang rendah. Dengan demikian, sejumlah dana dalam investasi tidak akan berkurang nilainya selama masa resesi.
Sebab, kondisi resesi dapat sangat mempengaruhi berbagai instrumen investasi. Sebagai contoh, sangat mungkin ada saham yang harganya akan anjlok. Hal semacam ini tentu dapat menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat sebagai investor.
Dengan demikian, masyarakat sebaiknya memilih instrumen yang cenderung aman dalam masa ini. Contohnya adalah obligasi negara dan deposito. Pembelian produk-produk ini juga sebaiknya melalui bank atau lembaga keuangan lain yang terpercaya.
Cara untuk memeriksa keterpercayaan lembaga keuangan adalah dengan mencocokkannya pada data dari OJK. OJK sudah merilis daftar lembaga keuangan yang ada dalam pengawasannya.
6. Melunasi Hutang
Melunasi hutang adalah cara mengatasi resesi keuangan bagi masyarakat berikutnya. Pembayaran hutang adalah salah satu pos pengeluaran rutin. Dengan demikian, melunasinya akan mengurangi salah satu pos pengeluaran.
Hal ini dapat masyarakat lakukan sebagai bagian dari persiapan menghadapi resesi, yaitu menutup hutang dan tidak membuka hutang baru. Trik ini akan mempertahankan keuangan pribadi atau keluarga dalam kondisi stabil.
Selain itu, masyarakat juga dapat berhemat dengan cara melunasi hutang lebih dahulu. Sebab pelunasan lebih cepat, walaupun biasanya ada penalti yang mesti dibayarkan, akan tetap lebih hemat daripada mencicil hutang, sehingga selesai saat jatuh tempo.
Sebagai contoh, apabila seorang membayar cicilan hutang secara rutin sampai lunas, maka bunganya adalah sebesar Rp15.000.000,00. Angka tersebut tidak termasuk dengan pokok pinjaman.
Namun, dengan percepatan pelunasan, orang tersebut mendapat penalti sebesar Rp10.000.000,00. Dengan demikian, ia berhemat sebesar Rp5.000.000,00 dengan melunasi hutang lebih cepat.
7. Mempertahankan Pemasukan Tetap
Cara mengatasi resesi keuangan terakhir adalah sebisa mungkin mempertahankan pemasukan tetap. Sebagai contoh adalah jika saat ini bekerja sebagai karyawan dan memperoleh gaji tetap setiap bulannya. Maka, penting untuk mempertahankan ini.
Masyarakat sebaiknya menunda rencana untuk mengambil langkah finansial yang terlalu beresiko. Misalnya adalah seperti keluar dari pekerjaan tetap kemudian memulai bisnis atau pindah ke perusahaan startup.
Memulai bisnis dalam kondisi resesi dapat beresiko sangat tinggi. Sebab, tidak banyak yang beredar di masyarakat. Sedangkan perusahaan startup atau rintisan juga sedang berjuang untuk mendapatkan konsumen setia, dimana ada kemungkinan pondasi keuangannya belum benar-benar kuat.
Dengan demikian, langkah-langkah yang terlalu beresiko, sebaiknya ditunda atau dihindari selama masa ekonomi sulit ini.
Yuk, Aktif Mempersiapkan Diri Menghadapi Resesi Ekonomi!
Masyarakat sebaiknya mempersiapkan diri dengan aktif. Sebab, bertindak pasif dapat berdampak fatal bagi kondisi ekonomi pribadi maupun keluarga. Aktif bersiap dapat menjadi solusi resesi ekonomi yang bijak.
Ketujuh cara mengatasi resesi ekonomi bagi masyarakat ini dapat menjadi rujukan untuk memulai persiapan. Sesuaikanlah penerapan caranya dengan kondisi finansial dan kemampuan kamu saat ini. Agar tidak mengalami keterpaksaan yang menyulitkan diri sendiri.